Belajar Online Selamanya!

Belajar online menuai protes. Mahasiswa, orang tua, bahkan hingga pengajar turut mengeluh. Umumnya mengatakan cara ‘baru’ belajar ini tidak efektif dan bla bla bla.

Protes atau tidak, model belajar online terpaksa tetap dijalani. Pandemic COVID-19 memaksa kerja dan belajar dari rumah. Jadi meski dengan keluhan, setidaknya keterpaksaan menjadikan belajar online tetap diterima. Diterima sebagai sesuatu yang menurunkan mutu belajar untuk sementara waktu.

Tapi benarkah belajar online itu tidak efektif?
Pertanyaan ini tentu memiliki jawaban bermacam-macam, tergantung siapa yang menjawabnya. Orang yang sudah terbiasa belajar online kemungkinan akan senang dengan itu dan berpandangan positif. Mungkin pertanyaan harusnya:

Benarkah belajar offline (belajar di kelas) lebih efektif dari belajar online?
Terlebih dulu, mari kita ambil sedikit sudut pandang dari fakta tentang pelaksanaan belajar online. Belajar online ibaratnya belajar mandiri. Benar bisa jadi ada dosen yang mengambil waktu pertemuan atau interaksi dengan peserta kelas lebih lama, bahkan berusaha menghidupkan suasana kelas online layaknya kelas tatap muka, tapi tentu kualitasnya tidaklah sama dengan pertemuan offline alias tatap muka di kelas. Pada akhirnya Anda atau siapapun peserta belajar online harus lebih giat belajar mandiri. Tidak ada waktu bebas bertemu dan berinteraksi dengan dosen. Anda harus giat dan rajin membaca dan mempelajari ulang materi. Membuka file tugas online, mencoba memahami dan mengerjakannya dengan kreatif mencari referensi solusi. Anda, pada tahap ini, tiba-tiba dituntut kreatif dan mandiri. Dari sudut pandang demikian, belajar online kita sebut belajar mandiri.

Bagaimana dengan belajar offline di kelas?
Pertemuan di kelas bagi mahasiswa tetap saja membutuhkan kemandirian. Namun pertemuan langsung memungkinkan interaksi tanya-jawab secara bebas. Penjelasan materi pun bisa terjadi di depan mata, bisa memotong dengan pertanyaan tanpa khawatir delay suara yang menganggu perkuliahan seperti di online. Intinya pertemuan kelas lebih nyaman dalam penyajian dan penerimaan materi. Jadi tampaknya lebih baik dari kelas online.

Tapi apakah ini lebih baik alias lebih efektif?
Jawaban tegasnya: TIDAK, dan bahkan setiap orang harus membiasakan diri belajar online, yaitu belajar mandiri online. Kenapa? Karena adanya faktor lain selain proses belajar-mengajar yang terjadi.
Ini fakta, bahwa nyaris apa yang anda pelajari di kelas-kelas perkuliahan pada bidang ilmu komputer tidak benar-benar berguna di dunia luar alias di lingkungan pekerjaan. Ini berlaku hampir untuk semua ilmu-ilmu teknis yang anda pelajari. Ketika anda bekerja, anda harus belajar lagi secara mandiri ilmu-ilmu baru tanpa bisa lagi mengandalkan dosen pembimbing yang mengarahkan atau untuk tempat bertanya. Saat itulah keahlian belajar online secara mandiri benar-benar diperlukan.
Kenapa demikian? Kenapa ada materi yang justru tidak berguna di dunia industri?
Bukan materinya yang keliru diajarkan. Sebabnya lebih karena perkembangan teknologi informasi yang demikian cepat. Apa yang populer tahun ini, bisa seketika berubah dan berganti tahun berikutnya. Dulu generasi old, mahasiswa komputer sangat semangat belajar PASCAL, namun hari ini bahasa tersebut hanya cerita pengatar pertemuan perdana kelas pemrograman. Tahun 2000 model database relasional begitu digdaya, tapi siapa sangka akan muncul ‘makhluk’ baru bernama non-relasional, noSQL dan lain-lain, yang demikian populer. Begitulah kenyataannya, teknologi informasi memiliki siklus hidup-mati lebih cepat dari masa studi lulusan terbaik apalagi lulusan MaPaLa (Mahasiswa Paling Lama) meminjam istilah mahasiswa milenial.

Karenanya keahlian belajar online-mandiri menjadi sangat penting. Online karena hampir semua materi teknologi baru dapat ditemukan dalam bentuk materi gratis atau berbayar di internet. Belajar mandiri karena Anda tidak akan menemukan pendamping seperti layaknya dosen di kelas, sepanjang anda belajar materi secara daring.
Pahamilah, Belajar Online adalah Long Term Skill, modal yang dapat membantu anda meniti karir masa depan.

Penulis:
Rahman
Ketua Gugus Mutu Penjaminan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

Media Sosial

Kontak
(0411) 841879
(0411) 8221400
sinfst[at]uin-alauddin.ac.id

Log In

Create an account