Lockdown versus Shutdown
- Written by Redaksi Sin FST
- Published in Artikel
- Permalink

Seruan lockdown menjadi isu atau trend pada media sosial hingga pagi ini, berdasarkan data pendemi covid pada laman resmi pemerintah (www.covid19.go.id) jumlah terkonfirmasi semakin meningkat diberbagai provinsi tercatat 1084 orang dengan tingkat kematian 8.371% pertanggal 27 Maret 2020, angka kematian ini menurun dengan bertambahnya jumlah pandemi yang terlaporkan secara resmi pada pemerintah, pun masyarakat dengan melihat penurunan fatality rate tersebut bukanlah khabar baik dimana jumlah pasen covid19 trend 3 hari terakahir meningkat lebih dari 100 orang setiap harinya.
Saat ini, pemerintah, lembaga, daerah hingga masyarakat melakukan upaya pencegahan pendemi dengan berbagai cara, salah satunya menghimbau untuk melakukan sosial distance kepada masyarakat, lembaga pemerintah maupun swasta membuat kebijakan kerja work form home (WFH), dan meminta untuk melakukan aktivitas dirumah, Stay at Home!.
Tentu satu minggu terakhir, kita telah banyak mendengar beberapa pakar berpendapat akan isu lockdown yang ditujukankepada pemerintah pusat maupun daerah untuk dapat segera atau paling tidak memutuskan mata rantai penyebaran virus ini dengan menutup akses keluar masuk pada wilayah yang ada.
Pertanyaannya kembali apakah memang dengan melakukan lockdown di Indonesia dapat mengurangi upaya pertumbuhan covid ini? Sejauh mana efektitas lockdown dengan kondisi tingkat disiplin atau kesadaran masyarakat akan hidup bersih? Tentu pemerintah telah menghitung, mencerna, impact atau dampak Negara kita ketika membuat kebijakan lockdown.
Pada saat yang sama, muncul pertanyaan dari mahasiswa saya. “Pak, bagaimana kita bisa menggunakan komputer agar aman dengan virus? bagaimana mencegahnya?”.
Sayapun menjawab: “Matikan atau tutup semua konektitas yang ada dikomputer Anda, mulai dari colokan (port) USB, Wifi, bluetooth (social distancing) atau matikan (shutdown) saja komputer Anda, dengan kata lain jangan gunakan komputer Anda (Lockdown)!”.
Dengan upaya tersebut penyebaran virus komputer dapat kita cegah, namun bagaimana dengan aktivitas keseharian Anda tanpa gadget atau perangkat tersebut? Kita bisa memulai dari diri kita untuk melakukannya, baik itu social distancing ataupun lockdown. Anda bisa melakukan lockdown tanpa harus menunggu kebijakan pemerintah, silahkan kunci pagar rumah masing-masing dengan menutup akses tersebut kawal atau jangan biarkan ada orang yang bertamu, begitu pula melakukan aktivitas diluar rumah, tidak ada transaksi jual beli makanan dan lainnya selama melakukan lockdown dirumah (lockdown at home, biar keren)

Pertanyaan berikutnya oleh mahasiswa, “trus pak, bagaimana atau langkah apa yang dapat kita lakukan untuk tetap dapat mmenggunakan komputer?”.
Jika Anda tidak mau ribet (orang awam)? Install Anti virus dan lakukan scanning dan update setiap hari atau minimal 1 minggu sekali (test covid19), atau mempelajari, memahami dan pencegahan penyebaran berdasarkan jenis virus tersebut, atau gunakan sistem yang open source (linux) dengan kata lain silahkan pindah ke negara lain yang memiliki tingkat resiko covid null (nol) persen jika Anda bisa!
Sudah siap lockdown mandiri?
Maka saya sementara sangat sepakat oleh himbauan pemerintah atau pakar kesehatan bahwa stay at home, dirumah aja! dengan pertimbangan kondisi dan karakter masyarakat kita, melakukan aktivitas diluar seperlunya saja dengan mengikuti panduan/prosedur kesehatan sembari mempelajari, memahami dan pencegahan penyebaran berdasarkan jenis virus ini, tanpa harus panik cemas atau istilah dalam komputer – Kernel Panic
Ketika komputer mengalami trafik atau permintaan data yang begitu tinggi atau ada anomali skript/program yang berpotensi mengganggu kinerja sistem komputer maka secara sistem akan melakukan restart maupun shutdown secara mandiri (kernel panic). Artinya kita harus cerdas mencerna data maupun informasi covid ini secara bijak untuk mengurangi kepanikan terhadap virus ini.
Stay at home, mari pelajari, pahami pencegahan covid dengan mengedukasi masyakarat atau orang-orang disekitar kita khususnya pada diri kita masing-masing!
Penulis: Gunawan (http://www.gunawan.my.id)